Saturday, July 31, 2010

Permintaan

Wahai bulan yang ada di langit, apakah Tuhan mencintai dan menyadari bahwa aku masih hidup? Karena sungguh, aku mulai ragu, setiap ucapanku akan-Nya mulai memudar, aku mulai termakan oleh kegelapan, meninggalkan semua hal yang rasional, membiarkan diriku makin tenggelam, menjadi sesuatu yang lain.

Wahai bintang-bintang yang menyinari malam, saat aku melihat langit, aku mengingat semua dosa yang telah kuperbuat, mengingat kehadiran Tuhan, walau memang, hal itu mulai memudar. Setiap hal yang kulakukan, aku lakukan tanpa merasa apapun, seakan-akan hati yang dulunya penuh oleh cahaya sudah redup dan mati, perlahan tapi pasti.

Wahai langit gelap yang membuat bintang bersinar lebih indah, kau begitu kelam tapi juga begitu menenangkan. Aku ingin meraihmu. Karena saat aku berpikir seperti itu, aku jadi ingat bahwa aku dan Tuhan bisa begitu dekat, walaupun Ia tidak terlihat, walaupun Ia begitu jauh, tapi Ia tetap ada di hatiku.

Wahai kegelapan yang abadi, kau sudah mengalahkan cahaya yang ada di dalam diriku, mengambil alih segala kehidupanku, membuatku semakin jatuh ke dalam dirimu, membuatku semakin melupakan apa gunanya diriku. Kaulah sahabat yang tak akan pergi dariku, sahabat yang terus berada di dalam hatiku, saat aku merasa bersalah, kau akan mengatakan bahwa aku tidak bersalah.

Wahai cahaya yang memudar, tidak semuanya tentang dirimu itu indah, karena aku tahu, bagaimana sakitnya saat ada di dalam dirimu dan di dalam kegelapan. Kau adalah tangan kananku yang selalu mendorongku untuk berbuat kebaikan, untuk terus menyunggingkan senyum di wajahku, untuk terus membuat orang lain senang, walau mungkin, diriku sendiri akan tersiksa karena kebohongan itu.

Wahai Tuhan, aku ada permintaan. Tolong kembalikan diriku yang sebenarnya.

No comments: