Ingatkah?
Kau akan
Alunan masa kecil
Yang indah,
Iringi alam mimpi
Kepakkan sayapmu
Dan terbanglah
Menuju langit
Penuh warna
Ingatkah?
Saat kau
Bermain tanpa beban
Tertawa,
Hiasi langit kelam
Rembulan bernyanyi
Mengantar sepi
Tenangkan hatimu
Bebaskan imajinasimu
Gapailah bintang
Bersinar terang
Diselimuti malam
Dingin dan gelap
Menunggu matahari
Menjemput dirimu
Kepakkan sayapmu
Dan terbanglah
Menuju langit
Penuh warna
Rembulan bernyanyi
Mengantar sepi
Rembulan bernyanyi
Mengantar sepi
Monday, August 30, 2010
Alunan Iblis
Alunan melodi yang memuakkan
Mengalir dalam batang tubuh
Tanpa henti dan lelah
Menyebarkan negatif dari hati
Ketidakpercayaan yang di pupuk
Menimbulkan konflik tak berarti
Memecah sunyi dan sahabat
Impian Sang Iblis terkabul
Kekosongan hati terpahat tajam
Tak terpikirkan lagi sahabat
Hanya terpaku imaji kegelapan
Impian Sang Iblis terkabul
Mereka pun berdendang riang:
"Cahaya tertelan kegelapan,
Cahaya tertelan kegelapan,
Era baru telah tiba"
Iblis pun tertawa senang
Manusia telah jatuh
Mengalir dalam batang tubuh
Tanpa henti dan lelah
Menyebarkan negatif dari hati
Ketidakpercayaan yang di pupuk
Menimbulkan konflik tak berarti
Memecah sunyi dan sahabat
Impian Sang Iblis terkabul
Kekosongan hati terpahat tajam
Tak terpikirkan lagi sahabat
Hanya terpaku imaji kegelapan
Impian Sang Iblis terkabul
Mereka pun berdendang riang:
"Cahaya tertelan kegelapan,
Cahaya tertelan kegelapan,
Era baru telah tiba"
Iblis pun tertawa senang
Manusia telah jatuh
Labels:
lyrics,
Music,
puisi,
tugas,
unused words
Pembunuh Bayaran
Aku haus...
Haus akan darah
Haus akan kematian
Haus akan peperangan
Akulah sang pembunuh
Yang selalu kulakukan
Membunuh orang
Demi uang yang berlimpah
Karenanya orang ku adu domba
Karenanya orag ku bunuh
Dengan cara yang cepat
Atau cara yang lambat
Sampai tujuanku terpenuhi
Aku akan terus memegang pisau ini
Walaupun kecil,
Walaupun besar,
Hidup orang akan ku akhiri
Sekarang dan selamanya
Kematian akan terus kukejar
08/04/2008 - Gita
Haus akan darah
Haus akan kematian
Haus akan peperangan
Akulah sang pembunuh
Yang selalu kulakukan
Membunuh orang
Demi uang yang berlimpah
Karenanya orang ku adu domba
Karenanya orag ku bunuh
Dengan cara yang cepat
Atau cara yang lambat
Sampai tujuanku terpenuhi
Aku akan terus memegang pisau ini
Walaupun kecil,
Walaupun besar,
Hidup orang akan ku akhiri
Sekarang dan selamanya
Kematian akan terus kukejar
08/04/2008 - Gita
Labels:
puisi,
tugas,
unused words
Jam Menit Detik
Tik Tok Tik Tok...
Jam berdetik
Satu detik berlalu
Satu menit berlalu
Satu jam berlalu
Satu hari berlalu
Satu minggu berlalu
Satu bulan berlalu
Satu tahun berlalu
Satu kehidupan berlalu
Setiap harinya manusia dilahirkan
Setiap harinya manusia meninggal
Entah kenapa hal itu sudah biasa
Tapi aku sakit hati
Karena sebentar lagi ia akan pergi
Pergi selamanya,
Tak pernah kembali lagi
Sampai di kehidupan lainnya
08/04/2008 - Gita
Jam berdetik
Satu detik berlalu
Satu menit berlalu
Satu jam berlalu
Satu hari berlalu
Satu minggu berlalu
Satu bulan berlalu
Satu tahun berlalu
Satu kehidupan berlalu
Setiap harinya manusia dilahirkan
Setiap harinya manusia meninggal
Entah kenapa hal itu sudah biasa
Tapi aku sakit hati
Karena sebentar lagi ia akan pergi
Pergi selamanya,
Tak pernah kembali lagi
Sampai di kehidupan lainnya
08/04/2008 - Gita
Labels:
puisi,
tugas,
unused words
Masa Lalu
Masa lalu
Satu kata di saat ku hidup
Aku ingin kembali
Saat tertawa
Saat menangis
Saat berlari di alam terbuka
Sekarang semua sudah hancur
Seperti pecahnya kaca
Di hatiku ini
Aku ingin kembali
Aku ingin lari dari kenyataan
Tapi itu semua percuma
Karena waktu tak bisa kembali
Sampai kapanpun juga
Itu sudah menjadi kenangan
Tetapi kenangan tersebut hidup
Selamanya di hatiku
08/04/2008 - Gita
Satu kata di saat ku hidup
Aku ingin kembali
Saat tertawa
Saat menangis
Saat berlari di alam terbuka
Sekarang semua sudah hancur
Seperti pecahnya kaca
Di hatiku ini
Aku ingin kembali
Aku ingin lari dari kenyataan
Tapi itu semua percuma
Karena waktu tak bisa kembali
Sampai kapanpun juga
Itu sudah menjadi kenangan
Tetapi kenangan tersebut hidup
Selamanya di hatiku
08/04/2008 - Gita
Labels:
puisi,
tugas,
unused words
Darah
Berlumuran darah
Di tanganku
Di tubuhku
Darah...
Satu kata yang terpikir olehku
Saat perang itu
Satu kata yang kecil
Saat kehilangan itu
Satu nyawa melayang
Satu hari tanpanya
Liang kubur menantiku
Sampai nanti hidup berakhir
Tak akan kubiarkan darahku mengalir
Keluar dari tubuhku
Dalam pertumpahan yang dahsyat
Sampai jumpa liang kubur
Di akhir hidupku nanti
08/04/2008 - Gita
Di tanganku
Di tubuhku
Darah...
Satu kata yang terpikir olehku
Saat perang itu
Satu kata yang kecil
Saat kehilangan itu
Satu nyawa melayang
Satu hari tanpanya
Liang kubur menantiku
Sampai nanti hidup berakhir
Tak akan kubiarkan darahku mengalir
Keluar dari tubuhku
Dalam pertumpahan yang dahsyat
Sampai jumpa liang kubur
Di akhir hidupku nanti
08/04/2008 - Gita
Labels:
puisi,
tugas,
unused words
Kematian
Satu per satu daun berguguran
Satu per satu air hujan berintikan
Satu per satu rambut manusia merontok
Liang kubur sudah mendekat
Tempat terakhir di hidupku
Di sanalah ku tertidur selamanya
Sampai hari ku dibangunkan
Semua kenangan
Semua saudara
Semua yang kupunya
Tak akan kuingat lagi
Nanti aku sendiri
Bersamaku hanyalah tanah
Dan amalku di dunia maya
Selamanya...
08/04/2008 - Gita
Satu per satu air hujan berintikan
Satu per satu rambut manusia merontok
Liang kubur sudah mendekat
Tempat terakhir di hidupku
Di sanalah ku tertidur selamanya
Sampai hari ku dibangunkan
Semua kenangan
Semua saudara
Semua yang kupunya
Tak akan kuingat lagi
Nanti aku sendiri
Bersamaku hanyalah tanah
Dan amalku di dunia maya
Selamanya...
08/04/2008 - Gita
Labels:
puisi,
tugas,
unused words
Prajurit
Satu per satu gugur
Daun yang dahulu indah
Menjadi kuning berguguran
Seperti itulah manusia
Satu per satu gugur
Seperti daun itu
Perang yang berdarah-darah
Menggugurkan kita
Para prajurit bangsa
Indonesia yang belum merdeka
Tangisan anak kecil
Meraung-raung di telingaku
Sampai mereka tersenyum
Ku akan terus berjuang
Untuk Indonesia merdeka
Sampai kematian menjemputku
01/04/2008 - Gita
Daun yang dahulu indah
Menjadi kuning berguguran
Seperti itulah manusia
Satu per satu gugur
Seperti daun itu
Perang yang berdarah-darah
Menggugurkan kita
Para prajurit bangsa
Indonesia yang belum merdeka
Tangisan anak kecil
Meraung-raung di telingaku
Sampai mereka tersenyum
Ku akan terus berjuang
Untuk Indonesia merdeka
Sampai kematian menjemputku
01/04/2008 - Gita
Labels:
kemerdekaan,
puisi,
tugas,
unused words
Fakta Kecil
Miski itu menjijikan
Kaya itu menyenangkan
Miskin berarti terkurang
Kaya akan terbang
Miskin selalu gembel
Kaya selalu rapi
Miskin meminta pertolongan
Kaya meminta imbalan
Jakarta,
Kota besar penuh harapan
Impian semua warga Indonesia
Tapi,
Hidup tak selalu indah
Sukar mendapat kawan
Sukar mendapat uang
Mudah mendapat lawan
Karena beda aspirasi
Dan kontroversi kehidupan
Tapi apakah semua itu benar?
Apakah manusia selalu membedakan?
Apakah sosial begitu penting?
Apakah hidup akan selalu sama?
Miskin kaya
Bukan masalah
Manusia hanya egois
Tidak peduli dengan yang lain
Itu bukan awal
Bukan pula akhir
Semua selalu seperti ini
Akan sadarkah kita?
Kehidupan selalu menyakitkan
Manusialah pengakibatnya
Kesenjangan yang tak bisa digapai
Hanya sebuah masalah sehari-hari
Tanpa terpikirkan beban masa depan
Percuma menggapainya,
Saling menolong hanya kesadaran
Kita hanya harus duduk
Asal tak sama
Semua akan baik-baik saja
Hanya waktu yang tahu,
Kapan akan terhenti semua kegilaan dunia ini
Jika bisa memilih,
Apakah depan atau belakang?
2008 - Gita
Kaya itu menyenangkan
Miskin berarti terkurang
Kaya akan terbang
Miskin selalu gembel
Kaya selalu rapi
Miskin meminta pertolongan
Kaya meminta imbalan
Jakarta,
Kota besar penuh harapan
Impian semua warga Indonesia
Tapi,
Hidup tak selalu indah
Sukar mendapat kawan
Sukar mendapat uang
Mudah mendapat lawan
Karena beda aspirasi
Dan kontroversi kehidupan
Tapi apakah semua itu benar?
Apakah manusia selalu membedakan?
Apakah sosial begitu penting?
Apakah hidup akan selalu sama?
Miskin kaya
Bukan masalah
Manusia hanya egois
Tidak peduli dengan yang lain
Itu bukan awal
Bukan pula akhir
Semua selalu seperti ini
Akan sadarkah kita?
Kehidupan selalu menyakitkan
Manusialah pengakibatnya
Kesenjangan yang tak bisa digapai
Hanya sebuah masalah sehari-hari
Tanpa terpikirkan beban masa depan
Percuma menggapainya,
Saling menolong hanya kesadaran
Kita hanya harus duduk
Asal tak sama
Semua akan baik-baik saja
Hanya waktu yang tahu,
Kapan akan terhenti semua kegilaan dunia ini
Jika bisa memilih,
Apakah depan atau belakang?
2008 - Gita
Labels:
puisi,
tugas,
unused words
Cinta Untuknya
Aluran musik yang sangat indahnya
Membangun semangat jiwa
Yang berada dalam keraguan cinta
Cinta yang tak tentu lamanya
Membuat orang sangat menderita
Cinta yang dianggap suci baginya
Hanya sebuah khayalan belaka
Kebohongan cinta yang ada
Membuatku semakin menderita
Dirinya yang selalu kupuja
Hilang dari hatiku begitu saja
Sampai jumpa untuk dirinya
Orang yang akan kukenang selamanya
Sampai diriku sudah tiada
Di dunia yang maya
13/03/08 - Gita
Membangun semangat jiwa
Yang berada dalam keraguan cinta
Cinta yang tak tentu lamanya
Membuat orang sangat menderita
Cinta yang dianggap suci baginya
Hanya sebuah khayalan belaka
Kebohongan cinta yang ada
Membuatku semakin menderita
Dirinya yang selalu kupuja
Hilang dari hatiku begitu saja
Sampai jumpa untuk dirinya
Orang yang akan kukenang selamanya
Sampai diriku sudah tiada
Di dunia yang maya
13/03/08 - Gita
Labels:
puisi,
tugas,
unused words
Hati
Hidup ini
Semua hanya untuk diriku ini
Berdirilah manusia ini
Di himpunan bunga lili
Kupanggil anjing bernama heli
Untuk memakan bunga lili
Yang sedang bersemi
Seperti keadaan hatiku ini
Bersemi dengan cinta yang suci
Sebelum Tuhan merenggut nyawa ini
Tak akan kubuat hatiku mati
Hati yang slalu bersinar ini
Seperti hati yang tak berhenti
Kepada semua orang di dunia ini
Yang selalu kucintai
Pada negara ini
Pada keluarga ini
Pada dirinya ini
Pada waktu ini
Pada Tuhanku ini
Akan kucintai
Selalu dan selamanya di hati ini
Di hati yang kujaga ini
Yang menyimpan perasaan suci
Sampai nanti aku mati
13/03/08 - Gita
Semua hanya untuk diriku ini
Berdirilah manusia ini
Di himpunan bunga lili
Kupanggil anjing bernama heli
Untuk memakan bunga lili
Yang sedang bersemi
Seperti keadaan hatiku ini
Bersemi dengan cinta yang suci
Sebelum Tuhan merenggut nyawa ini
Tak akan kubuat hatiku mati
Hati yang slalu bersinar ini
Seperti hati yang tak berhenti
Kepada semua orang di dunia ini
Yang selalu kucintai
Pada negara ini
Pada keluarga ini
Pada dirinya ini
Pada waktu ini
Pada Tuhanku ini
Akan kucintai
Selalu dan selamanya di hati ini
Di hati yang kujaga ini
Yang menyimpan perasaan suci
Sampai nanti aku mati
13/03/08 - Gita
Labels:
puisi,
unused words
Waktu
Satu hari yang lalu
Engkau mendukungku
Dengan senyumanmu
Satu hari berlalu
Dirimu tetap dirimu
Dan diriku tetap diriku
Walaupun ada yang menghalangiku
Di masa lalu yang indah itu
Hari dimana hidupnya diriku
Hidupnya seluruh perasaanku
Pada semua orang dan dirimu
Tapi itu semua masa lalu
Bukan masa kini milikku
Berakhir sudah hidupku
Sebelum perginya diriku
Ada satu pesan untukmu
Untuk tersenyum kepadaku
Kan kukenang hidupku
Sampai kiamat berlalu
Dan kita bisa bersama selalu
13/03/08 - Gita
Engkau mendukungku
Dengan senyumanmu
Satu hari berlalu
Dirimu tetap dirimu
Dan diriku tetap diriku
Walaupun ada yang menghalangiku
Di masa lalu yang indah itu
Hari dimana hidupnya diriku
Hidupnya seluruh perasaanku
Pada semua orang dan dirimu
Tapi itu semua masa lalu
Bukan masa kini milikku
Berakhir sudah hidupku
Sebelum perginya diriku
Ada satu pesan untukmu
Untuk tersenyum kepadaku
Kan kukenang hidupku
Sampai kiamat berlalu
Dan kita bisa bersama selalu
13/03/08 - Gita
Labels:
puisi,
unused words
Saturday, August 28, 2010
Again - Yui
For your information, I'm also a fan of Japanese Animes, such as Fullmetal Alchemist Brotherhood. So, here's the lyric from for the first opening, please, do enjoy it ~
Yume no tsuzuki Oikakete ita hazu nano ni
Magarikunetta hosoi michi Hito ni tsumazuku
Ano koro mitai ni tte Modoritai wakejanai no
Nakushite kita sora wo Sagashiteru
Wakattekuremasu you ni Gisei ni natta you na
Kanashii kao wa yamete yo
Tsumi no saigo wa namida janai yo Zutto kurushiku shou tte kunda
Deguchi mienai kanjou meiru ni Dare wo matteru no?
Shiroi no-to ni tsuzutta you ni Motto sunao ni hakidashitai yo
Nani kara Nogaretainda ... Genjitsu tte yatsu
Kanaeru tame ni Ikiterundatte Wasurechai sou na Yoru no manaka
Bunan ni nante Yatterarenai kara ...Kaeru basho mo nai no
Kono omoi wo keshite shimau niwa Mada jinsei nagai desho (I'm on the way)
Natsukashiku naru Konna itami mo kangei jan
Ayamaranakucha ikenai yo ne Ah, Gomen ne
Umaku ienakute Shinpai kaketa mama datta ne
Ano hi kakaeta zenbu Ashita kakaeru zenbu
Junban tsuketari wa Shinaikara
Wakkate kuremasu you ni Sotto me wo tojitanda
Mitakunaimono made Miendamon
Iranai uwasa ni chotto Hajimete kiku hatsugen docchi?
Ni kai attara tomodachi datte? Uso wa yamete ne
Akai ha-to ga iradatsu you ni Karadan naka moeteirunda
Honto wa Kitai shiten no ... Genjitsutte yatsu?
Kanaeru tame ni Ikiterundatte Sakebitaku naru yo Kikoete imasu ka?
Bunan ni nante Yatterarenai kara ...Kaeru basho mo nai no
Yasashisa niwa itsumo kansha shiteru Dakara tsuyoku naritai (I'm on the way)
Susumu tame ni Teki mo mikata mo kangei jan
Dou yatte tsugi no doa Akerundakke? Kangaeteru?
Mou hikikaesenai Monogatari hajimatterunda
Me wo samase Me wo samase
Kono omoi wo keshite shimau niwa Mada jinsei nagai desho?
Yarinokoshiteru koto Yarinaoshite mitai kara
Mou ichido yukou
Nakaeru tame ni Ikiterundatte Sakebitaku naru yo Kikoete imasu ka?
Bunan ni nante Yatterarenai kara ...Kaeru basho mo nai no
Yasashisa niwa itsumo kansha shiteru Dakara tsuyoku naritai (I'm on the way)
Natsukashiku naru Konna itami mo kangei jan
Yume no tsuzuki Oikakete ita hazu nano ni
Magarikunetta hosoi michi Hito ni tsumazuku
Ano koro mitai ni tte Modoritai wakejanai no
Nakushite kita sora wo Sagashiteru
Wakattekuremasu you ni Gisei ni natta you na
Kanashii kao wa yamete yo
Tsumi no saigo wa namida janai yo Zutto kurushiku shou tte kunda
Deguchi mienai kanjou meiru ni Dare wo matteru no?
Shiroi no-to ni tsuzutta you ni Motto sunao ni hakidashitai yo
Nani kara Nogaretainda ... Genjitsu tte yatsu
Kanaeru tame ni Ikiterundatte Wasurechai sou na Yoru no manaka
Bunan ni nante Yatterarenai kara ...Kaeru basho mo nai no
Kono omoi wo keshite shimau niwa Mada jinsei nagai desho (I'm on the way)
Natsukashiku naru Konna itami mo kangei jan
Ayamaranakucha ikenai yo ne Ah, Gomen ne
Umaku ienakute Shinpai kaketa mama datta ne
Ano hi kakaeta zenbu Ashita kakaeru zenbu
Junban tsuketari wa Shinaikara
Wakkate kuremasu you ni Sotto me wo tojitanda
Mitakunaimono made Miendamon
Iranai uwasa ni chotto Hajimete kiku hatsugen docchi?
Ni kai attara tomodachi datte? Uso wa yamete ne
Akai ha-to ga iradatsu you ni Karadan naka moeteirunda
Honto wa Kitai shiten no ... Genjitsutte yatsu?
Kanaeru tame ni Ikiterundatte Sakebitaku naru yo Kikoete imasu ka?
Bunan ni nante Yatterarenai kara ...Kaeru basho mo nai no
Yasashisa niwa itsumo kansha shiteru Dakara tsuyoku naritai (I'm on the way)
Susumu tame ni Teki mo mikata mo kangei jan
Dou yatte tsugi no doa Akerundakke? Kangaeteru?
Mou hikikaesenai Monogatari hajimatterunda
Me wo samase Me wo samase
Kono omoi wo keshite shimau niwa Mada jinsei nagai desho?
Yarinokoshiteru koto Yarinaoshite mitai kara
Mou ichido yukou
Nakaeru tame ni Ikiterundatte Sakebitaku naru yo Kikoete imasu ka?
Bunan ni nante Yatterarenai kara ...Kaeru basho mo nai no
Yasashisa niwa itsumo kansha shiteru Dakara tsuyoku naritai (I'm on the way)
Natsukashiku naru Konna itami mo kangei jan
Friday, August 13, 2010
Mosaik Merah Putih
Cipratan darah
Suasana duka
Segala kekhawatiran
Menyelimuti hari pagi
Teriakan merdeka
Pengorbanan nyawa
Pergolakan jiwa
Membatasi hari siang
Merah diatas biru
Merah diatas putih
Merah diatas coklat
Warna kemenangan menyambut
Tubuh tanpa nyawa
Bergelimpangan di segala sudut
Hati yang terikat
Bertebaran di seluruh penjuru
Sudahkah kita berhasil?
Merebut segala penderitaan
Akankah kita bertahan?
Sbagai insan berkah
Merdeka bukan kata
Merdeka adalah tindakan
Perjuangan tanpa akhir
Pengabdian untuk merah putih
Suasana duka
Segala kekhawatiran
Menyelimuti hari pagi
Teriakan merdeka
Pengorbanan nyawa
Pergolakan jiwa
Membatasi hari siang
Merah diatas biru
Merah diatas putih
Merah diatas coklat
Warna kemenangan menyambut
Tubuh tanpa nyawa
Bergelimpangan di segala sudut
Hati yang terikat
Bertebaran di seluruh penjuru
Sudahkah kita berhasil?
Merebut segala penderitaan
Akankah kita bertahan?
Sbagai insan berkah
Merdeka bukan kata
Merdeka adalah tindakan
Perjuangan tanpa akhir
Pengabdian untuk merah putih
Labels:
kemerdekaan,
puisi,
unused words
Thursday, August 12, 2010
Mesmerising?
There are some things that made me cry, but when I look back at it, it's not that bad, and it's the things that made me smile.
But what do I know? I am just another human, like any other beings, I'm not perfect.
Look at my age, I'm still young, about sixteen or fifteen years old, but I already understand what bitter pain the world resembles.
Look at you, an old woman with sticks holding you up so that you wouldn't fall, still mesmerising about the past, bound by it and cannot move forward.
The generations had changed into a better one, I hope. And maybe, I can prove it, not someone else.
Through my writings, I know what life is like, little by little, slow but surely, the future is in my hand.
But what do I know? I am just another human, like any other beings, I'm not perfect.
Look at my age, I'm still young, about sixteen or fifteen years old, but I already understand what bitter pain the world resembles.
Look at you, an old woman with sticks holding you up so that you wouldn't fall, still mesmerising about the past, bound by it and cannot move forward.
The generations had changed into a better one, I hope. And maybe, I can prove it, not someone else.
Through my writings, I know what life is like, little by little, slow but surely, the future is in my hand.
Labels:
unused words
Monday, August 9, 2010
Jardin
Embun pagi yang indah
Menyapa mentari yang bersinar
Bersama warna-warni yang berterbangan
Dengan pohon yang berdansa
Senyuman peri menghiasi biru
Mengiringi awan putih
Saat tentara hitam berbaris
Mencari kehidupan bersama-sama
Tak ada rasa khawatir
Tak ada rasa benci
Tak ada rasa iri
Tak ada rasa marah
Hanya kebahagiaan menyelimuti hati
Membuat senyuman terukir bebas
Dalam laut penuh kasih
Di atas gunung ketenangan
Hidup dalam harmoni
Beragam warna penghias langit
Lukisan yang tak berpigura
Milik hati semuanya
Selamat datang di Jardin
Keranjang harapan semua orang
Taburan mimpi anak-anak
Taman tanpa batas khayal
Tenangkan hati yang terdalam
Memasuki sunyi yang pekat
Bebaskan imajinasi masa depan
Tanpa keraguan menghalangi
Inilah taman penuh kebebasan
Jadi apapun yang diinginkan
Dengan rintangan sesuka hati
Hanya imbalan yang berharga
Disinilah harta karun ditemukan
Disinilah cita-cita tercapai
Disinilah beban tidak berarti
Hati putih yang terjernih
Kemarilah,
Masuk dalam taman Jardin
Menyapa mentari yang bersinar
Bersama warna-warni yang berterbangan
Dengan pohon yang berdansa
Senyuman peri menghiasi biru
Mengiringi awan putih
Saat tentara hitam berbaris
Mencari kehidupan bersama-sama
Tak ada rasa khawatir
Tak ada rasa benci
Tak ada rasa iri
Tak ada rasa marah
Hanya kebahagiaan menyelimuti hati
Membuat senyuman terukir bebas
Dalam laut penuh kasih
Di atas gunung ketenangan
Hidup dalam harmoni
Beragam warna penghias langit
Lukisan yang tak berpigura
Milik hati semuanya
Selamat datang di Jardin
Keranjang harapan semua orang
Taburan mimpi anak-anak
Taman tanpa batas khayal
Tenangkan hati yang terdalam
Memasuki sunyi yang pekat
Bebaskan imajinasi masa depan
Tanpa keraguan menghalangi
Inilah taman penuh kebebasan
Jadi apapun yang diinginkan
Dengan rintangan sesuka hati
Hanya imbalan yang berharga
Disinilah harta karun ditemukan
Disinilah cita-cita tercapai
Disinilah beban tidak berarti
Hati putih yang terjernih
Kemarilah,
Masuk dalam taman Jardin
Labels:
puisi,
unused words
Subscribe to:
Posts (Atom)